Kinerja Kepala Sekolah tidak bisa dilepaskan dari
proses awal pengangkatan guru menjadi kepala sekolah. Keberhasilan kinerja kepala
sekolah diantaranya dari keberhasilannya ketika menjadi guru. Proses mencari
dan menarik guru menjadi kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga kabupaten Majalengka ditandai dengan lahirnya
Perbup nomor 22 tahun 2008 tentang Pengadaan Kepala Sekolah. Perbup ini
menggambarkan tentang bentuk perencanaan yang dilakukan dinas dalam rekrutmen
dan seleksi kepala sekolah. Penelitian ini berusaha untuk menemukan seberapa
besar kontribusi proses pengadaaan kepala sekolah dan pendukung sumber daya
terhadap kinerja kepala sekolah SMP Negeri di kabupaten Majalengka. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei serta teknik
pengumpulan data melalui penyebaran angket berisi kuesioner penelitian.
Populasi penelitian berjumlah 64 orang kepala sekolah SMP Negeri dengan sampel
sejumlah 40 orang kepala sekolah mewakili SMP Negeri di Majalengka.
Peneliti menyimpulkan bahwa proses pengadaan
kepala sekolah, pendukung sumber daya dan kinerja kepala sekolah termasuk kategori
baik. Diperoleh kesimpulan pula bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan
antara proses pengadaan kepala sekolah dengan kinerja kepala sekolah sebesar R
= 0,788, R square = 0,620. Ini berarti kontribusi proses pengadaan kepala
sekolah terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 62 %. Perubahan kinerja kepala
sekolah atas proses pengadaan kepala sekolah digambarkan dengan pola O26;=
21,556 + 0,788 X1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara pendukung
sumber daya dengan kinerja kepala sekolah sebesar R= 0,516, R square = 0,267.
Ini berarti kontribusi pendukung sumber daya terhadap kinerja kepala sekolah
sebesar 27%. Sedangkan perubahan kinerja kepala sekolah atas pendukung sumber
daya digambarkan dengan pola O26;= 66,054 + 0,516 X2. Juga terdapat hubungan
positif dan signifikan antara proses pengadaan kepala sekolah dan pendukung
sumber daya secara simultan terhadap kinerja kepala sekolah (Y) sebesar R =
0,793, R square = 0,629 atau kontribusi kedua variabel bersama-sama terhadap
kinerja kepala sekolah sebesar 63%. Perubahan kinerja kepala sekolah atas
proses pengadaan dan pendukung sumber daya digambarkan dengan pola O26;= 11,913
+ 0,726 X1 + 0,111X2.
Dinas Pendidikan Kebudayaan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majalengka sebagai pelaksana rekrutmen kepala
sekolah telah melaksanakannya dengan baik begitu pula sumber dayanya tetapi
masih perlu ditingkatkan.. Hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa perencanaan dalam
pengadaan kepala sekolah sangat penting. Tetapi keberhasilan kinerja kepala
sekolah tidak ditentukan hanya oleh proses pengadaan dan pendukung sumber daya
yang baik. Faktor lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah kegiatan
pelatihan dan pengembangan, iklim organisasi, pemberian kompensasi juga faktor
pegawai, faktor pekerjaan, faktor mekanisme kerja dan faktor lingkungan kerja.
Untuk penelitian lanjutan sangat perlu meneliti variabel / faktor lain lain
tersebut yang tidak terungkap dalam penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar