Masalah yang menjadi
penelitian ini adalah peningkatan kinerja staf tata usaha di sekolah-sekolah di
lingkungan Yayasan Salib Suci di Kota Bandung. Inti kajian difokuskan pada faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap peningkatan kinerja, yaitu meliputi: pelatihan dalam
bekerja dan penilaian prestasi kerja. Berdasarkan hal tersebut pokok masalah
yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah seberapa besar kontribusi
pelatihan dalam bekerja dan penilaian prestasi kerja terhadap peningkatan
kinerja staf tata usaha.
Metode penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data kuesioner skala lima
kategori Linkert terhadap 22 orang responden pada 16 sekolah di lingkungan
Yayasan Salib Suci di Kota Bandung. Teknik analisis yang digunakan adalah model
analisis regresi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui perubahan pengaruh yang
disebabkan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian
ditemukan bahwa: (1) pelatihan dalam bekerja berkontribusi signifikan terhadap
peningkatan kinerja sebesar 70,6%. (2) penilaian prestasi kerja berkontribusi
signifikan terhadap peningkatan kinerja sebesar 60,1% dan (3) pelatihan dalam
bekerja dan penilaian prestasi kerja secara bersama-sama berkontribusi
signifikan sebesar 60,7%. Kesimpulan penelitian yang dilakukan diperoleh:
ketiga gambaran setiap variabel pelatihan dalam bekerja, penilaian prestasi
kerja dan peningkatan kinerja tata usaha dengan skor rata-rata jawaban
responden berada pada kategori tinggi dan hipotesis dari penelitian antar
variabel memiliki kontribusi yang signifikan.
Berdasarkan temuan tersebut, maka direkomendasikan:
1. Pelatihan dalam bekerja staf tata usaha belum dilakukan secara optimal,
sehingga pihak Yayasan dan para staf tata usaha berusaha untuk
mengoptimalkannya dengan memperhatikan: a) kesesuaian metode pelatihan dengan
materi pelatihan, b) kememadaian media yang digunakan, c) dukungan media dan
sarana pelatihan terhadap efektivitas pelatihan, d) memberikan evaluasi
terhadap hasil belajar, e) pelatihan dievaluasi secara transparansi, f) feed
back setelah dilakukan pelatihan. 2. Penilaian prestasi kerja staf tata usaha
belum dilakukan secara optimal, sehingga pihak kepala sekolah, tim penilai dan
Yayasan dapat mengoptimalkan penilaian prestasi kerja, seperti: a) dapat
digunakan oleh penilai, b) tidak rumit dalam penilaian dan c) mudah untuk
dipantau. 3. Peningkatan kinerja staf tata usaha sudah optimal tetapi yang
harus diperhatikan kembali oleh staf tata usaha yaitu: a) menampilkan kerja
yang baik, b) rapi dalam bekerja, c) rentang mengalami kesalahan-kesalahan, d)
menguasai setiap pekejaan, e) memahami pekerjaan yang dilakaukan, f)
memunculkan gagasan/ide, g) memunculkan tindakan dalam menyelesaikan persoalan
yang timbul, h) memahami hak dan tanggungjawab diri dalam bekerja. Kata kunci:
pelatihan dalam bekerja (on the job training), penilaian prestasi kerja dan
kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar