Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini
adalah kompetensi profesional guru. Inti kajiannya difokuskan pada
faktor-faktor yang dapat meningkatkan kompetensi profesional guru, yaitu
supervisi pengajaran dan musyawarah guru mata pelajaran. Berdasarkan hal
tersebut, pokok masalah yang diungkap adalah seberapa besar kontribusi
supervisi pengajaran dan musyawarah guru mata pelajaran terhadap kompetensi
profesionalnya. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan
pendekatan kuantitatif. Sampel diambil secara random terhadap 86 guru dari
populasi sejumlah 596 guru SMA Negeri di Kabupaten Cirebon. Instrumen
penelitian berupa angket dengan Skala Likert, teknik analisis yang digunakan
adalah path analysis.
Uji signifikansi menggunakan uji-F dan uji-t.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Hasil analisis data 1.
Koefisien korelasi X1Y cukup kuat, sebesar 0.567. Berdasarkan uji t diperoleh
thitung sebesar 6,301. Pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh ttabel sebesar
1,991. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa supervisi pengajaran berkontribusi sebesar 32,1 % terhadap kompetensi
profesional guru. 2. Koefisien korelasi X2Y cukup kuat, sebesar 0.549.
Berdasarkan uji t diperoleh thitung sebesar 6,440. Pada taraf signifikansi 0,05
diperoleh ttabel sebesar 1.991. Dengan demikian hipotesis yang diajukan
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa musyawarah guru mata pelajaran
berkontribusi sebesar 30,1 % terhadap kompetensi profesional guru. 3. Koefisien
korelasi ganda X1X2Y cukup kuat, sebesar 0.608. Berdasarkan uji F, diperoleh F
hitung sebesar 24,277, dan Ftabel sebesar 3,095. Hal ini menunjukkan bahwa
supervisi pengajaran dan musyawarah guru mata pelajaran secara bersama-sama
berkontribusi sebesar 36,9%. terhadap kompetensi profesional guru. Sisanya
sesebesar 63,1 % ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar