Selasa, 10 Maret 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA WIDYAISWARA : Studi pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikandi Provinsi Jawa Barat

Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai kinerja widyaiswara. Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja widyaiswara, meliputi pelatihan dan motivasi. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja widyaiswara baik secara parsial maupun secara bersama-sama.

Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey Method, dengan teknik pengumpulan data menggunakan model skala pengukuran semantik diferensial, terhadap 99 orang widyaiswara di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Barat. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analisis Jalur (Path Analysis Models), untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Uji signifikansi menggunakan uji-F dan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kinerja widyaiswara yang diukur melalui indikator pengembangan dan pelaksanaan diklat, pengembangan profesi, dan penunjang diklat berada pada kategori baik; (2) pelatihan yang diikuti widyaiswara yang diukur melalui indikator tujuan pelatihan, bentuk/jenis pelatihan, lamanya pelatihan, materi pelatihan, metode pembelajaran, media pembelajaran, kualifikasi instruktur, dan evaluasi pelatihan berada pada kategori baik; (3) motivasi widyaiswara yang diukur melalui indikator kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan kebutuhan akan kekuasaan berada pada kategori tinggi; (4) pelatihan berpengaruh sebesar 11,30% terhadap kinerja widyaiswara; (5) motivasi berpengaruh sebesar 19,30% terhadap kinerja widyaiswara; dan (6) pelatihan dan motivasi berpengaruh sebesar 65,30%. secara bersama-sama terhadap kinerja widyaiswara. Sisanya sebanyak 34,70% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.


Adanya pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja widyaiswara memberikan implikasi kepada pimpinan P4TK dan LPMP di Provinsi Jawa Barat agar dapat memahami sifat-sifat yang berkaitan dengan kinerja widyaiswara, sehingga faktor-faktor pelatihan dan motivasi dapat dimanipulasi untuk meningkatkan kinerja widyaiswara. Berdasarkan hal tersebut dalam upaya meningkatkan kinerja widyaiswara pimpinan P4TK dan LPMP di Provinsi Jawa Barat dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: (1) meningkatkan intensitas dan kualitas pelatihan yang dapat menunjang terhadap kinerja widyaiswara; dan (2) menciptakan kondisi yang lebih kondusif agar widyaiswara dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar