Senin, 23 Maret 2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LISTRIK DINAMIS DAN KECAKAPAN ILMIAH SISWA SMA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan inkuiri terbimbing dalam upaya meningkatkan penguasaan konsep dan kecakapan ilmiah siswa SMA pada konsep Listrik Dinamis. Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain The Randomize Pretest-Posttest Control Group Design yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMA berjumlah 72 siswa, yang terdiri dari 32 siswa kelompok kontrol dan 32 siswa kelompok eksperimen. Kelompok kontrol mendapatkan model pembelajaran konvensional sedangkan kelompok eksperimen mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan inkuiri terbimbing. Penelitian dilaksanakan pada salah satu SMAN di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Data penelitian dikumpulkan melalui instrumen penelitian berupa tes penguasaan konsep dan tes kecakapan ilmiah dalam bentuk pilihan ganda, observasi, angket, dan wawancara. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil pengolahan analisis data dengan teknik pengolahan menggunakan uji-t dan analisis deskriptif.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan inkuiri terbimbing secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep dan kecakapan ilmiah siswa dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional. Rata-rata N-gain penguasaan konsep kelompok kontrol 0,27 (kategori rendah) dan kelompok eksperimen 0,48 (kategori sedang). Rata-rata N-gain kecakapan ilmiah untuk kelompok kontrol 0,19 (kategori rendah) dan kelompok eksperimen 0,43 (kategori sedang). Dari perbandingan rata-rata N-gain penguasaan konsep dan kecakapan ilmiah pada kedua kelompok menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan inkuiri terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep dan kecakapan ilmiah dibanding penggunaan model pembelajaran konvensional. Siswa memberikan tanggapan positif (setuju), yaitu merasakan manfaat Fisika dalam kehidupan, termotivasi belajar, terlatih kecakapan ilmiah, aktif dalam pembelajaran, dan mudah menguasai konsep. Guru memberikan tanggapan positif, yaitu melatih kecakapan ilmiah, menciptakan siswa aktif dalam pembelajaran, serta menjadikan siswa menemukan dan mengkonstruksi konsep yang dipelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar