Selasa, 10 Maret 2015

PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SMA NEGERI DAN PENGAWAS DI PERWAKILAN SIMEULUE KABUPATEN ACEH BARAT

Pendidikan merupakan sarana yang strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, sekolah menengah atas sebagai salah satu jenjang pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis pendidikan formal, hendaknya dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah me nengah, kemampuan profesional guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang dapat mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Upaya pembinaan kemampuan profesional guru yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas merupakan faktor utama untuk mewujud kan kemampuan profesional guru. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana usaha kepala sekolah dan pengawas dalam membina kemampuan profesional guru SMA Negeri di Perwakilan Simeulue dan kendala-kendala yang dihadapinya.

Sesuai dengan studi deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada kepala SMA Negeri di Perwakilan Simeulue dan pengawas yang dijadikan sebagai nara sumber adalah : (1) kepala SMA Negeri di Perwakilan Simeulue; (2) pengawas; dan (3) guru SMA Negeri di Perwakilan Seumelue Kabupaten Aceh Barat.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi, yang dilakukan mulai dari tahap orientasi hingga member check berlangsung secara intensif sejak bulan Agustus sampai Desember 1992. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah manusia (human instrument), dengan alat bantu : buku catatan, kamera foto dan tape recorder. Data tersebut dianalisis dengan mengikuti langkah : analisis informasi data, interprestasi dan elaborasi, katagorisasi dan unitasi, trianggulasi, member check. Dari analisis tersebut ditemukan bahwa usaha pem binaan kemampuan profesional guru yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas, dilakukan sebagian kecil dari aspekaspek pembinaan.

Aspek hubungan kerja sama dengan instansi/ lembaga masih bersifat umum dan temporer, sehingga upaya pembinaan kemampuan profesional guru sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa koorx dinasi kelembagaan belum efektif. Upaya penyediaan dana, fasilitas, dan pemberian kesempatan kepada guru untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan, seperti seminar, penataran, diskusi belum dilakukan secara kontinyu dan tidak dapat diikuti seluruh guru. Dengan demikian berarti bahwa usaha pembinaan kemampuan profesional guru belum dilakukan secara efektif. Cara-cara pembinaan yang bervariasi, baik yang dilakukan kepala sekolah maupun pengawas, dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan profesional guru.


Usaha pembinaan kemampuan profesional guru masih menghadapi beberapa masalah seperti : (a) terbatasnya berbagai sumber daya pendidikan di sekolah; (b) pengaruh lingkungan geografis daerah; dan (c) keterbatasan jumlah pengawas. Permasalahan tersebut sedikit banyak dapat mengganggu usaha peningkatan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hal di atas, maka untuk usaha pembinaan kemampuan profesional guru disarankan perlunya pengembangan kegiatan koordinasi antarinstansi yang terkait, perlu nya pengembangan kegiatan terpadu antara sekolah dengan masyarakat, dan perlunya pengawas berdomisili di daerah penelitian untuk kegiatan pembinaan yang lebih kontinyu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar