Pendidikan merupakan sarana yang strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, sekolah menengah atas
sebagai salah satu jenjang pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana
teknis pendidikan formal, hendaknya dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan
di sekolah me nengah, kemampuan profesional guru dalam mengelola kegiatan
belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang dapat mewujudkan pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Upaya pembinaan kemampuan profesional guru yang dilakukan
kepala sekolah dan pengawas merupakan faktor utama untuk mewujud kan kemampuan
profesional guru. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk
meneliti bagaimana usaha kepala sekolah dan pengawas dalam membina kemampuan
profesional guru SMA Negeri di Perwakilan Simeulue dan kendala-kendala yang
dihadapinya.
Sesuai dengan studi
deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus
pada kepala SMA Negeri di Perwakilan Simeulue dan pengawas yang dijadikan
sebagai nara sumber adalah : (1) kepala SMA Negeri di Perwakilan Simeulue; (2)
pengawas; dan (3) guru SMA Negeri di Perwakilan Seumelue Kabupaten Aceh Barat.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi dan studi dokumentasi, yang dilakukan mulai dari tahap
orientasi hingga member check berlangsung secara intensif sejak bulan Agustus
sampai Desember 1992. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah manusia
(human instrument), dengan alat bantu : buku catatan, kamera foto dan tape
recorder. Data tersebut dianalisis dengan mengikuti langkah : analisis
informasi data, interprestasi dan elaborasi, katagorisasi dan unitasi,
trianggulasi, member check. Dari analisis tersebut ditemukan bahwa usaha pem
binaan kemampuan profesional guru yang dilakukan kepala sekolah dan pengawas,
dilakukan sebagian kecil dari aspekaspek pembinaan.
Aspek hubungan kerja sama dengan instansi/
lembaga masih bersifat umum dan temporer, sehingga upaya pembinaan kemampuan
profesional guru sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa koorx dinasi kelembagaan belum efektif. Upaya penyediaan dana, fasilitas,
dan pemberian kesempatan kepada guru untuk memperoleh keterampilan dan
pengetahuan, seperti seminar, penataran, diskusi belum dilakukan secara
kontinyu dan tidak dapat diikuti seluruh guru. Dengan demikian berarti bahwa
usaha pembinaan kemampuan profesional guru belum dilakukan secara efektif.
Cara-cara pembinaan yang bervariasi, baik yang dilakukan kepala sekolah maupun
pengawas, dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan profesional
guru.
Usaha pembinaan kemampuan
profesional guru masih menghadapi beberapa masalah seperti : (a) terbatasnya
berbagai sumber daya pendidikan di sekolah; (b) pengaruh lingkungan geografis
daerah; dan (c) keterbatasan jumlah pengawas. Permasalahan tersebut sedikit banyak dapat
mengganggu usaha peningkatan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hal di
atas, maka untuk usaha pembinaan kemampuan profesional guru disarankan perlunya
pengembangan kegiatan koordinasi antarinstansi yang terkait, perlu nya
pengembangan kegiatan terpadu antara sekolah dengan masyarakat, dan perlunya
pengawas berdomisili di daerah penelitian untuk kegiatan pembinaan yang lebih
kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar