Penelitian ini bertujuan
untuk menjajaki penggunaan pembelajaran pemecahan masalah secara kelompok
kooperatif pada materi pembiasan cahaya untuk melihat keunggulannya dalam
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Jenis penelitian adalah eksperimen semu yang dilakukan
terhadap siswa kelas VIII pada salah satu SMP N di Jakarta Pusat pada semester
genap tahun pelajaran 2008/2009. Pembelajaran pemecahan masalah secara kelompok
kooperatif dilakukan pada kelas eksperimen sedangkan pembelajaran pemecahan
masalah secara individu dilakukan pada kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel
secara random sampling. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan
masalah dan hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran pemecahan
masalah. Pengolahan data dilakukan dengan statistik uji t untuk beda rerata.
Hasil analisis data tes secara individu
menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa
untuk kelas eksperimen 52,3% dan kelas kontrol 23,5% dari skor ideal.
Persentase skor rata-rata tertinggi dalam menyelesaikan setiap tahapan
pemecahan masalah fisika lebih tinggi pada kelas eksperimen. Persentase skor
tertinggi terdapat pada deskripsi fisika sebesar 69,7% dari skor idealnya dan
terendah 35,8% pada pelaksanaan rencana. Disimpulkan bahwa kemampuan memecahkan
masalah fisika siswa yang mendapat pembelajaran pemecahan masalah secara
kelompok kooperatif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan siswa yang
mendapat pembelajaran pemecahan masalah secara individu. Uji statistik
dilakukan juga untuk mengetahui perbandingan kemampuan pemecahan masalah fisika
siswa secara berkelompok kooperatif dengan secara individu siswa terbaik dalam
kelompoknya.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa persentase
skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah untuk siswa yang bekerja secara
berkelompok kooperatif 76,6% dan secara individu siswa terbaik dalam
kelompoknya 62,3% dari skor idealnya. Persentase skor rata-rata tertinggi
kemampuan dalam menyelesaikan setiap tahapan pemecahan masalah fisika lebih
tinggi pada siswa yang mengerjakannya secara berkelompok kooperatif. Persentase
skor tertinggi terdapat pada deskripsi fisika sebesar 90,1% dari skor idealnya
dan terendah 44,4% pada pelaksanaan rencana. Disimpulkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah fisika siswa yang menyelesaikannya secara berkelompok
kooperatif lebih tinggi dibandingkan secara individu siswa terbaik dalam
kelompoknya. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran pemecahan masalah secara
kelompok kooperatif sebanyak 81,6% menyatakan setuju bahwa langkah-langkah pemecahan
masalah memfasilitasi dan memudahkan siswa dalam pembelajaran dan 82,8%
menyatakan setuju bahwa efek bekerja secara kelompok kooperatif memudahkan
dalam mengerjakan tahap-tahap pemecahan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar